Karapan Sapi adalah perlombaan pacuan sapi khas masyarakat pulau Madura, Jawa Timur. Dalam lomba pacuan tradisonal ini dua ekor sapi dipasangkan untuk menarik kereta kayu yang dinaiki oleh seorang joki laki-laki. Jarak lintasan perlombaan umumnya 100-180 meter dengan lama pacuan antara sepuluh sampai enam belas detik.
Karapan Sapi merupakan bagian dari kebanggan orang Madura. Dalam event ini, harga diri pemilik sapi pacuan dipertaruhkan. Kalau menang, maka harga diri pemilik sapi pacuan dengan sendirinya akan terangkat karena namanya akan dikenal luas oleh masyarakat. Begitu pula sebaliknya, jika kalah, maka sang pemilik akan merasa kehilangan harga diri. Oleh karena itu, para pemilik sapi pacuan berupaya keras untuk selalu menang termasuk dengan cara mengeluarkan banyak uang untuk perawatan sapi. Tak hanya itu, perlengkapan magis seperti jampi-jampi untuk menangkal pengaruh jahat dari pihak lawan juga dilakukan dengan jalan menyewa dukun.
Setiap tahunnya, tiap kabupaten di pulau Madura biasanya menyelenggarakan Karapan Sapi, yaitu pada bulan Agustus sampai September. Dari pertandingan di tiap kabupaten tersebut, diadakan pertandingan final di Kota Pamekasan, Madura, pada akhir bulan September atau Oktober untuk memperebutkan kemenangan.
Dalam event Karapan Sapi penonton tak hanya disuguhkan kecepatan sapi dalam berlari dan ketangkasan seorang joki, melainkan juga upacara khusus yang dilakukan oleh para pemilik sapi sebelum perlombaan dimulai. Sebelum perlombaan berlangsung, pasangan-pasangan sapi yang akan dilombakan diarak mengelilingi arena pacuan dengan diiringi alat musik bernama seronen, yaitu musik tradisional khas Madura. Alunan musik yang menonjolkan perpaduan bunyi gendang, terompet, dan gong yang disertai tarian para pemainnya ini membuat arena perlombaan menjadi meriah.
Selain itu, dalam perlombaan ini para penonton biasanya juga melakukan transaksi taruhan dengan memilih pasangan-pasangan sapi yang dijagokan akan memenangkan perlombaan.
0 komentar:
Posting Komentar